Usagi Sailor Moon Novel Series : Seburuk Apapun Dirimu, Aku Tetap Mencintaimu Langsung ke konten utama

Novel Series : Seburuk Apapun Dirimu, Aku Tetap Mencintaimu

PART 1
Shasya, seorang gadis remaja yang manis. Ia memang tidak cukup terkenal di sekolahnya tetapi ia punya ambisi besar di dalam hatinya. Kisahnya dimulai saat ia masuk di SMP Taruna, memang disana ia tak memiliki banyak teman ataupun banyak kenangan manis tapi ada beberapa hal yang tidak akan ia lupakan selama hidupnya.

Mentari mulai memanas, keadaan gaduh tercipta di kelas 9A. Terlihat wajah sendu sedang memandang ke jendela. Tiba-tiba ada suara terdengar, "Sya, ke kantin yuu !" "Mmm gak ah Na males" "Ya udah, aku ke kantin dulu yaa". Seorang teman lelaki menghampiri Shasya saat setelah temannya pergi ke kantin, kebetulan saat itu Shasya sedang bersama teman lainnya yang bernama Chaca. Lelaki itu duduk disamping Shasya. Shasya yang terlihat biasa saja pun menanggapinya dengan tenang, walaupun yaa .. ia juga tak tahu kenapa Ramdy menghampirinya dan mengajaknya sedikit berbincang padahal ia sama sekali tak dekat, bahkan untuk sekedar bicara pun tidak pernah. Sebenarnya saat pelajaran biologi tadi ada hal yang tak Shasya mengerti, akhirnya ia pun berniat menanyakan pada Ramdy. "Emm .. Ram yang ini gimana sih aku gak ngerti tadi, yang nomer 1 juga salah kayaknya" tanya Shasya. "Mana liat! ... ambil gih buku aku" "Ya udah poto aja, yang nomer 1 juga bener kok" "Ya udah makasii yaa".

Harum wangi-wangian makanan sore itu, terlihat mama sedang memasak "Syaaaa ayo makan dulu !" "Ya mah nantii" Shasya yang tengah asyik memainkan gadgetnya tiba-tiba dikejutkan dengan bunyi notification yang ternyata itu dari Ramdy. "Mmm ngapain yahh dia ?" dibawah lamunan yang panjang Shasya pun membaca dan membalas pesan singkat dari Ramdy. Mula-mula Ramdy pura-pura seperti salah kirim atau tidak tahu dengan siapa ia chat. Shasya yang tahu kalau itu cuma modus lalu merayu Ramdy. Pesan demi pesan semakin panjang Sya dan Ramdy mengobrol sangat banyak ini pun adalah kali pertama Sya berhubungan dengan lawan jenis se-intens itu. Entahlah suka atau tak suka, sadar atau tak sadar hati Shasya sepanjang hari seperti tak karuan seperti hilang terbawa angin, ia melayang sampai tak sadar hingga besok ia tak makan. Namun di sisi lain Ramdy yang memang sudah berpengalaman dalam pacaran atau yaa dia juga playboy mungkin sikapnya santai saja dia juga masih punya pacar tapi dengan tega mendekati Sya yang memang belum pernah berpacaran.

Kicauan burung pagi itu membangunkan Sya yang terlelap dalam mimpi indahnya. Seperti biasanya Sya berangkat ke sekolah dan berpamitan kepada orangtuanya. Dengan langkah yang sedikit ragu Sya berjalan menuju rumah sahabatnya Chaca, mereka berdua memang sudah sekitar 10 tahun bersama satu sekolah bahkan satu kelas. Shasya pun tak ragu untuk mengatakan apa yang dialaminya kemarin sambil berjalan menuju sekolah. Chaca sempat mengatakan saat kelas 7 Ramdy juga pernah mendekatinya namun tak sampai mereka berhubungan lebih jauh.

Serapuh ranting kayu, hati Sya yang masih malu-malu melihat wajah Ramdy di sekolah.Tak sejalan dengan Ramdy yang sudah seperti wajah tanpa topeng.

10 November, hari dimana Ramdy berulang tahun. Sepulang sekolah hari itu Shasya melihat Ramdy yang diberi kejutan ulang tahun oleh pacarnya. Disamping terkejut ia juga menahan rasa sakit hati yang menusuk sanubarinya. Sore harinya, ia mengucapkan selamat ulang tahun kepada Ramdy dan meminta maaf karena ia telat mengucapkan karena memang tak tahu. Ramdy mungkin sedikit kesal dan membalas dengan singkat pesan dari Sya. Shasya yang memang merasa bersalah terus memikirkan cara untuk menghibur Ramdy. Ia pun mengirimkan sebuah poto dirinya yang bertuliskan "happy birthday Ramdy unch" Ramdy yang jago gombal menjawab pesan dari Sya "Makasih sayang"  betapa tidak, melayanglah hati Syasha ke angkasa. Tiba-tiba Ramdy mengirimkan pesan yang berisikan mengajak Shasya backstreet. Jelas Sya menolaknya karena ia bukan wanita seburuk itu.

Hari-hari berjalan seperti biasanya. Shasya yang memang sudah tidak enak hati terus berhubungan dengan lelaki yang sudah memiliki pacar. Ia pun meminta Ramdy untuk menyudahi hubungannya. Namun justru Ramdy mengatakan sudah putus hubungan dengan pacarnya. Sya menanyakan mengapa mereka putus, namun Ramdy tidak memberitahunya.

Esok hari di sekolah Ramdy yang memang sedang disibukkan dengan pertanyaan teman-temannya tentang mengapa ia putus lalu menjawabnya karena pacarnya berhubungan dengan lelaki lain. Terdengar sayup-sayup suara Ramdy masuk ke telinga Shasya. Ia memang pacar Ramdy salah karena berhubungan dengan lelaki lain namun di sisi lain Ramdy dengannya telah berhubungan lama. Namun karena ia terlalu menyayangi Ramdy ia tak menjadikan hal itu masalah besar.

Suara jangkrik yang menemani Shasya dikamarnya tiba-tiba tak terdengar karena suara hati Shasya yang hancur saat melihat salah satu adik kelas memasang poto profil Ramdy. Tanpa pikir panjang ia mendelete kontak Ramdy karena sangat sakit hati. Ia pun memutuskan hubungan dengan Ramdy.

Hari-hari di sekolah Ramdy tanpa Sya mungkin sedikit kesepian, mungkin juga sedikit menyesal. Ia meminta maaf kepada Sya lewat temannya Chacha.

Singkat cerita, Sya dan Ramdy kembali berhubungan. Dengan perjuangan panjang Ramdy untuk mendapatkan hati Sya kembali. 4 Januari mereka resmi jadian. Esok hari di samping hamparan dedaunan. Untuk pertama kalinya Sya jalan dengan Ramdy. Tak banyak kata yang terucap diantara keduanya hanya senyuman itu yang tak ada duanya ... 

Sepanjang perjalanan pulang Sya dan Ramdy tak hentinya mengobrol mungkin apapun topiknya mereka bicarakan, perjalanan pulang yang lancar tidak seperti mereka berangkat yang tersesat sampai beberapa untunglah di jalan pulang mereka sudah hafal.

Sebelum pulang ke rumah, Shasya mampir kerumah salah satu  temanya sayang tak ada kata pamit diantara mereka berdua mungkin karena tak terpikir hanya tatapan Ramdy yang memandang sampai Sya masuk ke rumah Chaca. Sampai saat ini Shasya menyesali tak pernah mengucapkan hati-hati pada Ramdy ...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Be A Good Person But Don't Waste Your Time In Proving It

Mungkin hampir setiap orang sangat memperdulikan apa yang dikatakan orang lain kepadanya. Mereka akan sedih, kecewa, dan putus asa saat orang lain memandang buruk dirinya. Padahal dalam kenyataannya, tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna dan tidak berhak seseorang menilai atau membandingkan dirinya dengan orang lain. Jika itu terjadi pada kita, kita diberi dua pilihan penting yaitu jatuh atau bangkit. Tentu tidak mudah untuk bangkit, dibutuhkan mental dan keyakinan yang kuat. Ketahuilah setiap orang pasti pernah mengalami fase terendah hidupnya, sebagian berhasil bangkit dan sebagian lagi entah apa yang terjadi. Seperti Aku saat ini. Kita harus bangkit saat itu terjadi, tak perlu mendengar apa kata orang lain, berusahalah menjadi lebih baik dari hari ke hari. Tunjukkan pada semuanya bahwa kita tak seperti apa yang dikatakan, kita tahu bagaimana diri kita orang lain diluar sana hanya melihat sebagian dan tak tahu apa yang telah kita korbankan. Intinya, Hidupmu Milikmu Jangan

Tips Masuk Universitas Favorit

Cara Mendapatkan Pipi Tirus Dengan Mudah

HI everyone .. Kali ini aku mau ngerekomendasiin cara mudah menghilangkan pipi tembem kalian. Kalian tinggal lihat video dibawah ini dari akun youtube kak Savira Millenita. Enjoy this video ..